Bagaimana membantu anak Anda selamat dari ujian sekolah: kolom dari seorang ahli dalam mempersiapkan Ujian Negara Bersatu dan OGE
Miscellanea / / May 18, 2023
Membantu tanpa bekerja terlalu keras
Beberapa orang tua percaya bahwa semakin banyak seorang anak belajar menjelang ujian, semakin berhasil dia akan lulus. Namun jangan lupakan risiko terlalu banyak bekerja dan kelelahan, yang bisa berubah menjadi gangguan saraf atau depresi.
Jangan membebani lulusan dengan pelajaran dan tugas tambahan. Lebih baik atur waktu luang bersama yang menyenangkan: keluar bersama anak Anda untuk piknik, di taman, dan tempat lain.
Berada di alam memiliki efek positif pada kesehatan fisik dan psikologis seseorang, dan ini menjadi lebih penting dari sebelumnya dalam masa yang penuh tekanan.
Tetapkan tujuan yang dapat dicapai
Ujian adalah kesempatan bagi seorang remaja untuk membuktikan dirinya, untuk menunjukkan ilmunya. Tetapi Anda tidak boleh menuntut balita dari seorang anak, jika sebelumnya dia hanya memiliki "3" atau "4".
Hasilnya, tentu saja, tergantung pada upaya yang dilakukan. Tetapi jika seorang lulusan mencoba untuk melompat di atas kepalanya, dia bisa mengalami gangguan saraf dan masalah kesehatan.
Jangan menempatkan harapan Anda sendiri pada anak Anda
Kadang-kadang orang tua menuntut dari anak-anaknya prestasi yang tidak dapat mereka capai sendiri, atau menetapkan standar yang terlalu tinggi. Misalnya, ibu saya bekerja sebagai guru dan sangat menyesal tidak menjadi ekonom, karena ini adalah profesi yang bergengsi. Dan dia menasihati putrinya untuk masuk Fakultas Keuangan, tidak heran jika anaknya menginginkan ini.
Remaja tersebut mulai khawatir dan takut untuk tidak membenarkan harapan orang yang dicintainya. Dan sebagai hasilnya, ekspektasi yang tinggi tidak menghasilkan hasil yang luar biasa, tetapi menambah stres.
Ingatlah bahwa seorang anak adalah pribadi yang unik dengan bakatnya sendiri. Dan mereka tidak harus berada di bidang mata pelajaran sekolah dasar.
Jangan bandingkan dengan anak lain
Ungkapan seperti "Tapi putra tetangga kami lulus ujian untuk lima besar" atau "Putri Maria Ivanovna adalah orang yang sangat baik, dia lulus dari sekolah dengan nilai yang sangat baik" tidak menambah motivasi bagi siswa tersebut. Dan bahkan sebaliknya: perbandingan dengan anak-anak lain menyebabkan peningkatan tingkat stres. Remaja tersebut akan merasa kewalahan, merasa bahwa dia mungkin tidak akan mencapai kesuksesan yang sama, dan karena itu dia akan menyerah begitu saja.
Lebih baik fokus pada apa yang telah dicapai anak. Gambarkan kesejajaran dengan kemenangannya sebelumnya, bukan dengan apa yang dilakukan remaja lain.
Jaga gaya hidup sehat
Berikan rutinitas, nutrisi yang tepat, waktu istirahat dan jalan-jalan. Lulusan masa depan harus tidur 8-9 jam, dan menghabiskan tidak lebih dari 3,5 jam sehari di depan komputer dan pelajaran. Mereka juga perlu berjalan dan melakukan berbagai jenis aktivitas fisik.
Selain itu, seorang remaja harus makan dengan baik - makan setidaknya 4-5 kali sehari dan lakukan secara perlahan dan dalam lingkungan yang tenang. Penggunaan kafein dan stimulan sistem saraf lainnya harus dikecualikan.
Gaya hidup sehat adalah asisten terbaik dalam mempersiapkan ujian.
Jangan memarahi atau mengkritik
Sekalipun anak itu sendiri merasa tidak memberi 100%, jangan memarahinya. Sorot kemajuan yang telah dibuat, terlepas dari skornya.
Jika remaja khawatir dengan hasil yang tidak memuaskan, coba jelaskan bahwa ujian bukanlah hal terpenting dalam hidup. Ini hanyalah salah satu tahapannya, yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tentu saja, ini tidak berarti Anda tidak perlu belajar atau mencoba lulus ujian untuk mendapatkan nilai tinggi. Tetapi tidak ada gunanya mengubah kegagalan menjadi tragedi kehidupan.
Dukung, tapi jangan memaksakan pendapat Anda
Dukungan orang tua penting bagi setiap anak. Tapi jangan terlalu bersemangat dengan kata-kata perpisahan dan jangan mengatur kendali penuh. Biarkan remaja tersebut memutuskan sendiri cara terbaik untuk mempersiapkan ujian, kapan dan di mana lebih nyaman untuk melakukannya. Jangan mendikte aturan Anda sendiri.
Beberapa orang tua terus-menerus menasihati anak-anak mereka: “Pergilah ke pengacara!”, “Menjadi programmer!" - hanya karena modis, bergengsi, atau menguntungkan. Tetapi ketekunan di pihak mereka dapat mengarah pada fakta bahwa anak tersebut tidak sepenuhnya menyadari bakatnya dan menjadi kecewa dalam hidup.
Banyak siswa sekolah menengah tidak dapat menahan tekanan psikologis orang dewasa dan menerima pilihan mereka. Hasilnya adalah tahun-tahun yang terbuang percuma, pekerjaan yang tidak disukai, depresi, dan terkadang takdir yang hancur.
Jangan lupakan dirimu sendiri
Merawat anak membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Karena itu, orang tua perlu memikirkan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri. Menyimpan keseimbangan antara pekerjaan rumah tangga dan relaksasi. Temukan waktu untuk menikmati hobi Anda, bermeditasi, atau menonton film favorit Anda.
Ujian sekolah adalah masa yang sulit bagi semua peserta dalam prosesnya. Dan tugas utama orang tua adalah mendukung anaknya dan melakukan segala kemungkinan agar tidak kehilangan motivasi untuk pengembangan diri.
Baca juga🧐
- Mengapa Gelar Kehormatan Tidak Menjamin Kesuksesan di Masa Depan
- Bagaimana memiliki waktu untuk mempersiapkan ujian dan tidak mati: 10 tips cepat
- 20 pertanyaan tentang ujian, jawaban yang harus diketahui orang tua