Ilmuwan Oxford telah menemukan obat insomnia mana yang benar-benar membantu
Miscellanea / / July 19, 2022
Melatonin belum disetujui oleh para peneliti.
Di baru risetEfek komparatif dari intervensi farmakologis untuk manajemen gangguan insomnia akut dan jangka panjang pada orang dewasa: tinjauan sistematis dan meta-analisis jaringan Para ilmuwan dari Universitas Oxford mempelajari lebih dari seratus uji klinis berbagai obat insomnia. Analisis komparatif yang komprehensif telah menunjukkan bahwa banyak dari mereka tidak memiliki bukti keefektifan atau data keamanan jangka panjang.
Studi ini memasukkan data dari 154 uji coba terkontrol secara acak tersamar ganda yang melibatkan lebih dari 44.000 orang. Tiga puluh perawatan farmakologis yang berbeda untuk insomnia dipelajari, dan efektivitas serta efek sampingnya dipantau, termasuk penggunaan jangka panjang.
Menurut hasil pekerjaan yang dilakukan, disorot hanya dua agen spesifik yang menunjukkan efektivitas terbesar: lemborexant dan eszopiclone. Perawatan yang lebih umum untuk insomnia, seperti benzodiazepin dan zolpidem, hanya membantu dalam jangka pendek. Dan melatonin yang populer tidak memiliki data tentang kemanjuran dan penggunaan jangka panjang.
Mengingat semua hasil pada titik waktu yang berbeda (mis. e. operasi dan pengobatan jangka panjang), lemborexant dan esopiclone memiliki profil terbaik dalam hal efikasi, akseptabilitas dan tolerabilitas.
penulis studi
Pada saat yang sama, para peneliti mencatat bahwa eszopiclone dapat menyebabkan efek samping yang serius, dan data tentang keamanan lemborexant masih belum meyakinkan. Kedua produk tersebut belum disetujui di Uni Eropa.
Lemborexant adalah obat insomnia jenis baru yang disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat hanya pada tahun 2019. Philip Cowen, rekan penulis penelitian, mencatat bahwa mekanisme kerja obat ini dapat ditingkatkan di masa depan.
Andrea Cipriani, kepala tim ilmuwan, mencatat bahwa ini adalah studi tentang perawatan farmakologis bukan rekomendasi untuk menggunakan obat sebagai cara utama untuk menangani insomnia. Beberapa dari mereka dapat memiliki efek samping yang serius, dan ini tidak boleh dilupakan.
Obat-obatan ini mungkin efektif dan harus digunakan dalam praktik klinis bila perlu. Misalnya, ketika perawatan seperti peningkatan kebersihan tidur dan terapi perilaku kognitif tidak berhasil, atau ketika pasien ingin mempertimbangkan untuk minum obat sebagai bagian dari perlakuan.
Andrea Cipriani
pemimpin penelitian
Baca juga🧐
- Cara mengatasi insomnia
- Cara cepat tertidur: 15 cara berbasis sains
- Dari mana datangnya gangguan tidur dan bagaimana cara mengatasinya?
- Bagaimana selimut berbobot membantu mengatasi insomnia