Studi: 1 dari 6 spesies vertebrata bisa punah pada akhir abad ini
Miscellanea / / April 05, 2023
Jika kita tidak melakukan apa-apa, semua bagian ekosistem akan menderita: dari serangga kecil hingga gajah dan koala.
Model komputer ekosistem bumi menunjukkanbahwa banyak spesies hewan yang dapat bertahan hidup dari pemanasan global bergantung pada hewan dan tumbuhan yang lebih rentan terhadap pemanasan. Akibatnya, para ilmuwan memprediksi kepunahan massal - meskipun manusia masih dapat meminimalkan kerusakan.
Perhitungan dilakukan pada salah satu superkomputer Eropa terkuat oleh ahli ekologi dari Eropa dan Australia. Mereka menciptakan Bumi buatan, yang mereka huni dengan berbagai jenis tumbuhan dan hewan - dan menambahkan lebih dari 15 ribu hubungan makanan di antara mereka. Selanjutnya, kami meluncurkan simulasi sesuai dengan prakiraan iklim IPCC sampai tahun 2100.
Ini memungkinkan untuk mempelajari bagaimana hewan bereaksi terhadap hilangnya makanan utama mereka, dari migrasi hingga kepunahan bersama. Akibatnya, pada tahun 2050 Bumi akan kehilangan sekitar 10% spesies kehidupan, dan pada tahun 2100 - hingga 27%. Pada saat yang sama, kita tidak hanya berbicara tentang serangga dan tumbuhan: pada akhir abad ini, sekitar 17,6% spesies vertebrata akan mati.
Pikirkan pemangsa yang kehilangan mangsanya karena perubahan iklim. Kepunahan suatu spesies mangsa merupakan “kepunahan primer” karena telah menjadi korban dari pemanasan itu sendiri. Tetapi jika pemangsa tidak memiliki apa-apa untuk dimakan, ia juga akan mati - ini sudah merupakan "kepunahan bersama".
Ada contoh lain: ketika parasit kehilangan inangnya karena penggundulan hutan, atau tumbuhan berbunga kehilangan penyerbuknya karena suhu meningkat. Setiap spesies tergantung pada yang lain dalam satu atau lain cara.
Corey Bradshaw, Profesor Ekologi Global di Flinders University (Australia)
Model tersebut menunjukkan ramalan keanekaragaman spesies yang agak suram di masa depan, yang sekali lagi menegaskan bahwa kita telah memasuki era kepunahan massal keenam. Jika kita memperhitungkan kepunahan bersama, maka yang terburuk dari tiga skenario yang dianalisis pada tahun 2100 Bumi akan kehilangan spesies 34% lebih banyak daripada laporan yang hanya berdasarkan primer kepunahan. Tingkat keseluruhan kepunahan spesies yang rentan selama 75 tahun ke depan akan menjadi 184% lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Para ilmuwan mencatat bahwa anak-anak yang lahir sekarang dan hidup hingga akhir abad ini akan melihat hilangnya ribuan spesies tumbuhan dan hewan dalam hidup mereka: dari anggrek dan serangga kecil hingga gajah dan koala. Hanya upaya bersama umat manusia yang dapat memperlambat proses ini.
Baca juga🧐
- NASA menunjukkan "spiral iklim" - dinamika perubahan suhu di Bumi selama 140 tahun
- Ahli biologi mengumumkan kepunahan massal keenam
- Para ilmuwan untuk menghidupkan kembali serigala Tasmania yang telah punah dengan tikus berkantung