Suatu zat untuk melawan virus corona belum mengkonfirmasi keefektifan yang dinyatakan
Miscellanea / / November 29, 2021
Meski di Inggris, penggunaannya sudah disetujui.
Merck diterbitkan hasil penelitian terbaru tentang molnupiravir, pil COVID-19 baru. Efektivitas mereka hanya 30% versus 50%, tentang itu dikatakan setelah fase ketiga uji klinis.
Kini para pengembang obat tersebut mampu menganalisis hasil penggunaannya pada 1.433 pasien. Semuanya resmi terdiagnosis COVID-19. Para ilmuwan membagi para sukarelawan menjadi dua kelompok: yang pertama mengambil plasebo selama 5 hari, dan yang kedua - zat eksperimental.
Ternyata 9,7% dari kelompok pertama terpaksa dirawat inap karena komplikasi, sedangkan di antara mereka yang memakai molnupiravir ada 6,8%. Sebulan yang lalu, angka-angka ini adalah 14,1% dan 7,3%, masing-masing (total ada sekitar 750 pasien).
Molnupiravir meningkatkan frekuensi mutasi RNA, menekan reproduksi virus. Karena itu, SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19, berhenti berkembang biak di dalam tubuh. Zat ini tidak menimbulkan efek samping yang serius pada orang biasa, tetapi pertanyaan apakah penggunaannya dapat menyebabkan munculnya galur baru tetap terbuka.
30 November akan diketahui, akan FDA AS (Food and Drug Administration) penggunaan darurat obat dalam pengaturan klinis. Di Inggris, molnupiravir sudah disetujui.
Hasil penelitian zat antivirus serupa dari Pfizer, yang menurut pendahuluan perkiraan, memiliki efisiensi 89%.
Baca juga🧐
- Strain baru yang berbahaya dari virus corona telah diberi nama omicron. Inilah yang kami ketahui tentang dia