Studi: Trauma Psikologis Mengubah Otak Kita Selamanya
Miscellanea / / August 23, 2023
Kecelakaan, pelecehan, komplikasi saat melahirkan - semua ini meninggalkan bekas.
Ahli saraf di Radboud University di Belanda telah menemukan bahwa kesulitan dan tekanan emosional secara permanen mengubah cara kerja otak. Dan hubungan ini selalu jelas.
DI DALAM riset sekitar 170 orang ambil bagian - ini adalah sekelompok orang khusus yang datanya dikumpulkan sepanjang hidup mereka. Perhatian khusus diberikan pada trauma psikologis masa lalu, termasuk kecelakaan, penganiayaan, komplikasi saat melahirkan, dan lain-lain.
Ahli saraf mempelajari struktur otak subjek pada usia 25 dan 33 tahun. Kemudian, dengan bantuan kecerdasan buatan, ditemukan hubungan yang jelas antara cedera masa lalu dan pola struktur otak. “Dan hubungan ini sangat stabil. Kami menemukannya pada kedua usia. Sekarang, dengan hasil yang kami peroleh, kami dapat memprediksi bagaimana otak merespons kesulitan,” kata peneliti Natalie Holtz.
Menurut saya, hal yang istimewa adalah kita bisa melacak dampak peristiwa yang terjadi 25 tahun yang lalu. Dan, mungkin yang lebih penting, hal ini dapat membantu kita memprediksi siapa yang lebih mungkin terkena gangguan mental.
Andre Marquand
pemimpin penelitian
Markan menjelaskan bahwa mereka mampu mengidentifikasi dengan tepat bagaimana biasanya otak bereaksi terhadap cedera. Oleh karena itu, para ilmuwan sekarang dapat menentukan kapan reaksi ini tidak normal. Mereka juga menemukan bahwa penyimpangan seperti itu biasanya berhubungan dengan gejala kecemasan.
Para ilmuwan berharap temuan mereka pada akhirnya dapat mengarah pada deteksi dini gangguan mental. Hal ini akan memungkinkan para profesional medis untuk merawat pasien lebih awal dan lebih efisien. Namun diperlukan lebih banyak penelitian sebelum hal ini menjadi kenyataan.
Baca juga🧐
- Mungkinkah mendapat trauma psikologis dari membaca berita