Teleskop James Webb memungkinkan untuk melihat awan di Titan, bulan Saturnus
Miscellanea / / April 05, 2023
Para ilmuwan percaya bahwa kabut tebal menyembunyikan hamparan bukit pasir yang luas, serta danau, laut, dan sungai.
Pengamatan awan selalu membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer planet. Dan ini berlaku tidak hanya untuk Bumi, tetapi juga untuk Titan, satu-satunya satelit di tata surya dengan atmosfer yang padat. Baru-baru ini, para astronom berhasil mengambil dua gambar bulan ini, membuktikan pergerakan massa awan.
Gambar pertama diambil dengan teleskop James Webb terbaru. Sebastian Rodriguez, seorang ilmuwan planet di University of Paris-Cite, menulis dalam email kepada Tim Pengamatan Titan di Pusat Antariksa Goddard NASA:
Sekilas, ini sungguh luar biasa! Saya pikir kita melihat awan!
Tim Goddard sangat senang melihat awan, tetapi Webb hanya menampilkan gambar sekali jepretan. Untuk benar-benar memahami cara kerja atmosfer Titan, para peneliti memerlukan beberapa bidikan untuk memastikan bahwa awan berubah bentuk. Oleh karena itu, para ilmuwan beralih ke rekan dari Observatorium Keck di Hawaii.
Untungnya, awan belum hilang saat tim Keck melakukan pengamatan beberapa hari kemudian. Bingkai mereka berbeda, tetapi konsisten dengan teori para astronom: awan A mungkin berputar di bidang pandang, sementara awan B menghilang atau bergerak menuju belahan bumi menghadap ke luar kita
Atmosfer Titan kaya akan nitrogen dan metana dan membentang 600 kilometer ke luar angkasa, 10 kali lebih tinggi dari atmosfer Bumi. Di tepi luarnya, radiasi matahari memecah molekul metana dan nitrogen, dan bagian yang tersisa bergabung kembali menjadi molekul organik besar yang menciptakan kabut yang sangat tebal.
Kabut ini menghalangi cahaya tampak, sehingga sulit untuk melihat Titan. Untungnya, kamera infra merah James Webb akan dapat memberi para ilmuwan pemandangan atmosfer yang lebih rendah dan bahkan permukaan satelit yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para ilmuwan percaya kabut menyembunyikan padang pasir yang luas, serta danau, laut, dan sungai hidrokarbon cair seperti metana dan etana. Dan jauh di bawah permukaan bulan, mungkin terdapat lautan air cair asin, menjadikan Titan calon kehidupan potensial di luar Bumi.
Menggunakan data dari James Webb Near Infrared Spectrograph, para ilmuwan akan segera dapat mempelajarinya komposisi atmosfer Titan yang lebih rendah, yang tidak dapat diamati dengan teleskop berbasis darat seperti Kek.
Baca juga🧐
- 5 misteri tata surya yang masih belum bisa dijelaskan sains