Studi: Mengikuti lima sila agama Buddha dapat mengurangi risiko depresi
Miscellanea / / April 03, 2023
Sumpah Buddhis tidak melindungi dari stres, tetapi mengurangi pengaruhnya terhadap kondisi mental seseorang.
Orang yang mengikuti ajaran Buddha mungkin lebih tahan terhadap stres dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi. Ini dibuktikan dengan hasil yang baru riset dari para ilmuwan dari Thailand dan Hungaria.
Para penulis berangkat dari asumsi bahwa faktor risiko utama depresi adalah neurotisme. Ini adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan serangkaian emosi negatif, termasuk kemarahan, kecemasan, dan lekas marah. Kombinasi neurotisme dan stres eksternal sering kali mengarah pada depresi klinis.
Di sisi lain, lima sila dalam agama Buddha dapat meningkatkan kemandirian, ketabahan, dan keseimbangan batin - sifat-sifat yang dapat melindungi dari penderitaan mental. Oleh karena itu, para ilmuwan telah mencoba untuk menentukan bagaimana kepatuhan terhadap lima prinsip moral agama Buddha memengaruhi neurotisme, stres, dan depresi.
Secara khusus, lima sila termasuk tidak membunuh, mencuri, melakukan perbuatan asusila, berbohong, dan menggunakan minuman keras. Tampaknya beberapa dari sumpah ini mudah dipatuhi - tetapi perlu diingat bahwa ada larangan pencabutan nyawa tidak hanya berlaku untuk orang: memukul nyamuk atau menyembelih sapi untuk daging juga dipertimbangkan pembunuhan.
Dalam penelitian tersebut, 644 orang dewasa Thailand menyelesaikan beberapa kuesioner, termasuk kuesioner psikologis untuk mengukur tingkat neurotisme, serta persepsi tingkat stres dan depresi. Mereka juga diminta untuk menilai kepatuhan mereka terhadap ajaran Buddha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat mengikuti perintah tidak secara langsung mempengaruhi hubungan antara neurotisme dan depresi, itu secara signifikan mengurangi kemungkinan mengembangkan gejala depresi karena stres eksternal. Di antara peserta yang tidak berusaha keras untuk mengikuti sila, setiap poin pada skala stres eksternal meningkatkan risiko depresi sebesar 0,273 poin. Bagi mereka yang mengikuti perintah, risiko depresi hanya meningkat 0,157 poin untuk setiap poin pada skala stres.
Ini menunjukkan bahwa ketaatan pada perintah-perintah melunakkan dampak tekanan eksternal pada kondisi mental. Selain itu, orang yang lebih berkomitmen pada sumpah agama Buddha cenderung tidak mengalami gejala depresi. Prinsip-prinsip interaksi ini perlu dipelajari lebih lanjut, tetapi diasumsikan bahwa hal ini disebabkan oleh keadaan keseimbangan mental yang mengurangi dampak stres.
Baca juga🧐
- 5 Cara Mudah Mengembangkan Perhatian Penuh Bagi Mereka yang Membenci Meditasi
- Studi: Meditasi mindfulness dapat menggantikan antidepresan
- Bagaimana Berpikir untuk Mendapat Manfaat dari Meditasi: Kiat dari seorang Biksu Buddha
Black Friday dan promosi lainnya: kapan dan di mana Anda dapat membeli barang-barang yang diperlukan secara menguntungkan