Salah satu mitos tentang virus corona menyatakan bahwa perokok kurang rentan terhadap infeksi. Tidak diketahui dari mana asal klaim ini, tetapi dapat dikatakan dengan pasti bahwa tidak ada alasan untuk mempercayainya. Sebaliknya, yang benar justru sebaliknya. Ini dikonfirmasi oleh salah satu studi terbaruAnalisis faktor yang terkait dengan hasil penyakit pada pasien rawat inap dengan penyakit novel coronavirus 2019 Dokter China dari Wuhan, episentrum COVID-19.
Sebuah studi medis berdasarkan data dari 78 pasien menunjukkan bahwa pasien perokok memiliki risiko 14% lebih tinggi terkena pneumonia dengan COVID-19. Hal ini terutama berlaku untuk pasien lanjut usia, di mana komplikasi selama perjalanan penyakit lebih sering diamati.
Riset juga tidak mendukung perokokMerokok dapat meningkatkan risiko rawat inap influenza dan mengurangi efektivitas vaksin influenza pada lansia dokter asal Spanyol yang beberapa tahun lalu terbukti mengalami peningkatan risiko rawat inap akibat merokok saat sakit flu.
Dengan kata lain, merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi dari infeksi saluran pernapasan yang dapat memengaruhi sistem pernapasan seseorang. Ini juga berlaku untuk penyakit COVID-19, yang perjalanannya bisa dipersulit oleh masalah dengan penyakit ringan dan kronis.
Baca juga🧐
- Bagaimana meyakinkan kerabat lansia tentang bahaya virus corona dan melindungi mereka
- Mungkinkah virus corona berakhir di air keran
- Bisakah Anda tertular virus corona jika memesan makanan di rumah?